Segala penyakit sapi dapat dicegah dengan pengecekan teratur.
Jenis-jenis penyakit yang rawan terjadi pada sapi saat proses penggemukan dan ternak kami jabarkan satu demi satu untuk memudahkan pembaca dalam memahami penyakit dan bakteri yang menyerang.
Diantaranya kami pilih beberapa yang sering menjadi kendala.
Informasi ini kami dapatkan dari berbagai sumber (dokter hewan, rekan peternak dan jurnal ilmiah).
Selain penjabaran penyakit dan gejalanya, kami juga memberikan cara pengobatan dan pencegahannya, semoga dapat membantu peternak yang sedang mengalami kendala tersebut.
Penyakit Anthrax Pada Sapi dan Pengobatannya
Penyakit antrax adalah jenis penyakit yang sangat berbahaya dan dapat menular pada manusia.
Biasanya kategori penyakit seperti ini disebut zoonosis.
Nama lain dari antrax adalah radang limpa.
Biasanya disebabkan oleh bakteri yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman yang mengandung bakteri basillus anthracis.
Selain melalui makanan yang tidak bersih tersebut, bakteri antrax bisa masuk ke dalam tubuh sapi lewat tanah yang tercemar bakteri dan masuk melalui pernafasan dan luka pada sapi.
Bakteri antrax adalah bakteri yang daya tahannya luar biasa, disinfektan dan panas terkadang tidak mampu melawan bakteri ini.
Penyebarannya juga sangat cepat apabila sapi tersebut kurang makan dan kelelahan.
Apalagi saat musim panas.
Bila sapi sudah terkena antrax, sebaiknya kita tidak mendekat dan harus berhati-hati dalam penanganannya.
Bakteri dapat menular pada manusia melalui luka, pernafasan (jika menghirup bulu sapi yang terserang).
Ciri dan Gejala antrax pada sapi umumnya adalah sebagai berikut :
- Sapi demam, lemah dan mudah jatuh/ambruk.
- Radang pada bagian limpa dan akhirnya sapi menjadi diare.
- Banyak pendarahan di beberapa bagian tubuh, biasanya berwarna hitam (pada lubang hidung dan
mulut, pori-pori dan pada lubang anus sapi).
- Nafas tersengah-sengah.
- Pembengkakan pada bagian bawah perut.
Bila sudah akut, sapi akan mati mendadak.
Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Antrax pada sapi :
- Vaksinasi spora avirulen secara berkala tiap tahun pada sapi yang belum terkena.
- Pengecekan, pembersihan dan karantina jika pada suatu daerah sudah terkena antrax.
- Jangan memberi makan sapi dengan akarnya, biasanya hijauan.
- Berikan rumputnya saja.
- Jangan sering-sering kontak fisik dengan ternak jika tidak benar-benar darurat.
- Jika sapi sudah terkena, berikan antibiotik dengan spektrum luas seperti Penisilin G, Oxytetracyclin,
Streptomycin.
- Hewan yang sudah mati jangan dibedah, jangan memegang langsung bagian luka.
- Langsung kubur saja bila perlu bakar bangkainya.
Penyakit Scabies Pada Sapi dan Pengobatannya
Skabies biasa disebut kudis atau bulug/budug.
Scabies juga merupakan penyakit
zoonoisis dan dapat menular pada manusia.
Biasanya disebabkan oleh alat dan kandang yang kotor.
Kotoran tersebut terkadang mengandung tungau sarcoptes scabei.
Ternak yang sehat biasanya tertular jika sudah terjadi kontak langsung dengan ternak/sapi yang terkena skabies.
Biasanya hewan yang terserang skabies terkesan seperti hewan yang gatal-gatal.
Ciri dan Gejala Scabies pada sapi umumnya adalah :
- Sapi sering menggigit bagian tubuhnya.
- Terkadang menggosok-gosokkan badannya pada kandang (seperti menggaruk - garuk).
- Bulu rontok dan nanah mulai muncul pada bagian tubuh.
- Karena ini adalah penyakit kulit sapi, akan timbul kerak berwarna abu-abu pada bagian tubuh sapi
dan kulit terkesan kaku.
Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Skabies Pada Sapi :
- Kandang usahakan berjauhan dengan rumah tinggal.
- Aliran udara dan sanitasi kandang usahakan bagus.
- Usahakan kandang sapi kering dan selalu bersih.
- Hewan yang terdiagnosa skabies harus dipisahkan dan dikarantina.
- Pengobatan yang aman biasanya dengan pemberian minyak kelapa dicampur dengan kapur barus
kemudian gosokkan pada kulit yang terkena.
- Serbuk belerang, dicampur dengan kunyit dan minyak kelapa yang sudah dipanaskan, gosokkan
pada kulit sapi.
- Bisa juga digosok dengan air tembakau.
- Sapi yang mati setelah terkena scabies tetap dapat dikonsumsi, hanya saja buang bagian yang
terkena tungau.
- Sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter hewan.
Penyakit Cacingan pada Sapi dan Pengobatannya
Disebut pula helminthiasis.
Penyakit cacingan merupakan penyakit yang paling sering menyerang ternak yang dipelihara secara tradisional.
Dan tergolong penyakit yang mudah ditangani tergantung dengan banyak/sedikitnya cacing dalam tubuh, jenis cacing yang menyerang (cacing hati, cacing pita, cacing gilig/nematoda) dan penanganan.
Jenis cacing yang menyerang sapi sebenarnya sangat banyak jenisnya.
Namun yang paling sering menyerang adalah jenis cacing hati dan cacing pita, biasanya disebabkan oleh kondisi pakan yang tidak bersih/mengandung larva cacing.
Biasanya pada rumput hijauan.
Proses pengobatan biasanya dilakukan dengan melumpuhkan cacing sehingga cacing yang mati tersebut akan ikut keluar melalui kotoran sapi.
Ciri dan Gejala umum yang tampak saat sapi terserang cacingan :
- Sapi tidak nafsu makan.
- Sapi terlihat kurus dari hari ke hari.
- Susah buang air besar/tidak teratur.
- Diare berkepanjangan dan mencret.
- Gerakan melemah dan mata sayu.
- Nafas terengah-engah.
- Hidung dan mulut mulai kering.
Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Cacingan Pada Ternak :
- Usahakan kandang tidak sering lembab.
- Jangan terlalu sering menggembalakan sapi karena kita tidak bisa mengontrol kebersihan rumput
yang dikonsumsi oleh sapi.
- Sisa pakan di kandang jangan dibiarkan terlalu lama, segera buang atau olah menjadi pupuk
tanaman.
- Berikan obat cacing secara rutin dan berkala (biasanya dua bulan sekali).
- Obat yang biasanya digunakan oleh dokter hewan adalah dalam jenis benzimidazol, Imidathiazol
dan Avermectin (konsultasi dengan dokter hewan sebelum menggunakan).
- Pengobatan tradisional dengan pemberian daun/buah nanas.
Terutama untuk melumpuhkan cacing nematoda.
- Untuk cacing lainnya, bisa diberikan bawang putih karena sangat efektif dan tidak terdapat efek
samping.
Penyakit Ingusan Pada Sapi dan Pengobatannya
Penyakit ingusan biasa disebut MCF (MALIGNANT CATHARRAL FEVER).
Penyakit ini ditularkan melalui virus Gamma Herpesvirinae dan penularan virus dari ternak jenis domba.
Biasanya menyerang sapi yang sering digembalakan bercampur dengan ternak lain seperti domba dan kambing.
Biasanya domba yang sudah terserang tidak menunjukkan gejala apapun, tetapi meninggalkan virus tersebut melalui bekas pakan yang telah dikunyah dan dimuntahkan kembali.
Sapi yang memakan bekas makanan tersebut akan dapat terkena penyakit ingusan.
Ciri dan Gejala Ingusan pada sapi biasanya adalah :
- Timbul cairan pada bagian hidung dan mata ternak, lama kelamaan akan berubah dari encer menjadi
lebih kental.
- Ternak mulai terlihat meneteskan air liur.
- Bagian moncong kering dan terkadang keluar nanah.
- Ternak terdengar sulit bernafas dan gemetar.
- Bagian mata terlihat keruh dan cenderung memutih.
- Jika sudah parah kulit ternak seperti terkelupas.
- Sapi berjalan sempoyongan dan lemah, jaringan tubuh rusak dan sapi terlihat kurus.
- Jika dibiarkan maka sapi akan lumpuh total dan mati.
Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Ingusan pada Sapi :
- Jangan sering menggembalakan sapi bersamaan dengan domba atau kambing.
- Jauhkan kandang sapi dari kandang domba yang baru datang dan belum divaksinasi.
- Kontrol kebersihan pakan yang akan dikonsumsi oleh sapi.
- Jaga kebersihan dan sanitasi kandang.
- Pisahkan dan karantina sapi yang terserang.
- Usaha yang bisa kita lakukan adalah dengan pencegahan infeksi dengan antibiotik sehingga gejala
tidak meluas.
- Penyakit ini belum ada obat yang mampu menghilangkan secara keseluruhan, namun dapat hilang
sendiri jika penanganan kita cepat dan sapi dipelihara dengan baik.
- Usahakan penanganan secara langsung setelah terlihat gejala ringan, biasanya 4 hari setelah
terserang sapi akan semakin memburuk.
- Konsultasikan pada dokter hewan terkait pemakaian obat.
- Ingat, obati secara langsung setelah terlihat gejala ingusan, jangan terlambat.
- Ternak yang mati tetap dapat dipotong dan dikonsumsi, namun bagian yang terinfeksi harus
dibuang.
Penyakit Ngorok Pada Sapi dan Pengobatannya
Biasa disebut SEPTICHAEMIA EPIZOOTIC (SE) dalam istilah kedokteran.
Disebabkan oleh kuman yang bernama Pastuerella multocida serotipe 6B dan Pastuerella multocida serotipe 6E.
Biasanya menjangkit pada sapi yang kelelahan/letih.
Cenderung menyerang sapi pekerja maupun sapi potong yang stress akibat terlalu banyak aktifitas dan kandang yang lembab atau kurang bersih.
Pakan yang buruk kualitasnya juga merupakan sarana penularan kuman ini.
Penularan antar ternak biasanya melalui air liur, urine, makanan dan tanah yang terkontaminasi.
Kondisi lingkungan yang dingin juga merupakan sarana untuk kuman tersebut berkembang.
Ciri dan Gejala Ngorok pada Sapi adalah :
- Sapi sulit bernafas dan gemetar.
- Keluar air liur terus menerus.
- Suhu tubuh naik sampai 40 derajat Celcius.
- Busung bagian kepala sampai leher bawah.
- Radang paru-paru, terlihat pada bagian dada karena sapi kurus.
- Selaput lendir memerah.
Pencegahan dan Pengobatan Sapi Ngorok :
- Karantina dan pemeriksaan sapi yang baru datang.
- Vaksinasi rutin ternak dengan oil adjuvant tiap tahun.
- Kandang selalu bersih dan diberi disinfektan.
- Pengobatan yang umum dipakai adalah antibiotik Oxytetracyclin dan Streptomycin, pemakaiannya
wajib konsultasi pada yang berpengalaman.
- Karena yang terserang adalah bagian paru-paru, maka jika akan dipotong dan dikonsumsi kita
buang bagian paru-paru nya.
- Bangkai dan bagian yang terkontaminasi hendaknya dikubur atau dibakar.
Penyakit Demam Pada Sapi dan Pengobatannya
- Demam ini umum disebut demam 3 hari.
Istilah kedokterannya adalah BOVINE EPHEMERAL FEVER (BEF).
Penyebab demam BEF ini adalah gigitan lalat Cullicoides spdan nyamuk Culex Sp.
Penyakit ini tergolong mudah diatasi dan tidak menular terutama bagi manusia.
- Ciri dan Gejala Demam pada Sapi (BEF) adalah :
- Sapi terlihat lemah dan lesu.
- Sapi demam tinggi dan terkesan pincang.
- Susah bergerak dan berdiri.
- Sesak dan gemetaran.
- Timbul cairan pada bagian hidung dan mata ternak.
- Nafsu makan menurun.
- Jika menjadi penyakit sapi perah, produksi susu akan menurun.
Pencegahan dan Pengobatan demam pada sapi :
- Lingkungan yang bersih.
- Penggunaan insektisida pada kandang.
- Berikan obat penurun panas dan usahakan sapi banyak minum air.
- Obat tradisional bagi BEF adalah pemberian gula merah dan garam dapur dan diminumkan pada
sapi.
- Tetap konsultasi pada dokter hewan untuk lebih baiknya.
- Daging boleh dipotong dan dikonsumsi.
Penyakit Sapi Mubeng dan Pengobatannya
Penyakit sapi mubeng juga sering sekali menyerang sapi.
Nama lain dari penyakit ini adalah penyakit surra.
Cara kerja penyakit ini adalah dengan berkembangnya parasit dalam darah dan menurunkan kadar glukosa-nya.
Sehingga kondisi tubuh sapi menjadi menurun, kurang nafsu makan, stress dan mudah letih.
Penularanan parasit ini disebabkan oleh gigitan lalat haematophagus dan lyperosia dan aneka jenis kutu.
Penyakit surra sering menyerang sapi pada musim hujan dimana kondisi kekebalan sapi sering turun dan melemah.
Beberapa kasus bahkan dapat menewaskan ternak, terutama kerbau.
Ciri dan Gejala Sapi Mubeng adalah :
- Gerakan sapi menjadi tidak aturan (sempoyongan, jalan berputar putar/mubeng) jika sudah parah
sering kejang-kejang.
- Selaput lendir menguning.
- Tidak nafsu makan dan bulu rontok.
- Demam dan cepat lelah.
Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Sapi Mubeng :
- Penyemprotan insektisida di kandang ternak (biasanya sejenis asuntol) untuk mencegah datangnya
serangga penghisap darah.
- Hindarkan kandang sapi dari tempat yang rawan menjadi sarang serangga (parit dan tempat
lembab).
- Sisa-sisa pakan ternak jangan sampai membusuk di kandang.
- Bila sapi luka, jangan sampai dibiarkan infeksi dan menjadi makanan bagi lalat.
- Karantina sapi yang sakit dan berikan obat berupa atocyl maupun artosol, namun dalam
penggunaannya hendaknya melalui konsultasi dengan dokter hewan setempat.
Penyakit Sapi Kembung dan Pengobatannya
Seringkali saya mendengar keluhan peternak yang sapi-nya terkena penyakit kembung, dalam bahasa kedokteran biasa disebut bloat.
Penyakit sapi kembung disebabkan oleh macetnya saluran gas dalam tubuh sapi, akibatnya pencernaan tidak lancar dan bagian perut rumen membesar.
Ini dapat dilihat dari bagian perut sapi sebelah kiri, apabila sapi kembung pasti akan terlihat membesar.
Penyebab utama sapi terserang kembung adalah rumput-rumputan yang basah, kurang berserat.
Oleh karenanya seleksi hijauan mutlak diperlukan.
Dan berikan prosentase hijauan jenis leguiminose maksimal lima puluh persen.
Ciri dan Gejala Sapi Kembung / Bloat :
- Perut bagian kiri membesar karena gas tidak dapat keluar.
- Pernafasan terganggu karena organ pernafasan ditekan oleh membesarnya rumen.
- Gerakan kurang lincah dan sering terjatuh.
- Dalam kondisi parah, hewan bisa lumpuh dan mati.
Pencegahan dan Pengobatan Kembung Pada Sapi :
- Jangan biasa memberikan pakan rumput yang masih basah, terutama di pagi hari.
- Kurangi prosentase pemberian leguminose hijauan.
- Jerami kering berikan di pagi hari sebelum memakan hijauan jenis lain.
- Usahakan ternak banyak bergerak sehingga mengurangi gas pada lambung.
- Cara pengobatan yang biasa diberikan adalah anti bloat yang mengandung dimethicone dan minyak
nabati yang berasal dari kacang tanah.
Minyak nabati bisa disuntikkan pada sapi yang terkena bloat.
- Konsultasikan pada dokter hewan untuk penggunaan obat yang tepat.
Penyakit Kuku Busuk Pada Sapi dan Pengobatannya
Seperti namanya, penyakit kutu busuk berkembang di bagian kuku sapi.
Sering disebut sebagai penyakit Foot Rot (Pembusukan kaki/kuku). Kuman fusiformis masuk ke dalam celah kuku sapi dan berkembang disana, bahkan daya tahan kuman tersebut semakin lama jika berada di dalam kuku sapi.
Penyebab masuknya kuman ini adalah dimana kuku sapi terluka akibat hantaman benda keras di tempat yang kotor dan akhirnya kuman masuk dan berkembang pesat.
Jika dibiarkan, kuman ini akan berkembang menjadi penyakit yang melumpuhkan sel-sel di telapak kaki sapi hingga sapi tidak dapat berjalan.
Ciri dan Gejala Kuku Busuk pada Sapi :
- Celah kuku dan tumit terlihat membengkak.
- Keluar cairan kuning dan berbau busuk pada bagian kuku.
- Mengelupasnya selaput pada bagian kuku diakibatkan matinya jaringan sel pada bagian tersebut.
- Sapi terlihat pincang saat bergerak dan kesakitan.
Pencegahan dan Pengobatan Kuku Busuk pada Sapi :
- Jaga kebersihan kandang sehingga bakteri dan kuman sulit berkembang disana.
- Sering periksa kebersihan kuku sapi.
- Jika sudah terserang, segera rendam kaki yang terserang dengan larutan formalin sebanyak 10%.
- Untuk pengobatan dengan suntik, usahakan kaki sapi tetap kering dan disuntikkan larutan sulfat
beserta antibiotik sesuai saran dokter hewan.
Demikian beberapa poin informasi mengenai macam - macam penyakit sapi dan cara mengobatinya.
Ingat, kebersihan dan perawatan yang baik dan teratur sangat mempengaruhi kesehatan ternak kita.
Dan juga sebelum memberikan obat-obatan tersebut, tidak ada salahnya kita berkonsultasi dengan ahlinya terkait dengan dosis, tanggal kadaluarsa dan penggunaannya.
Karena sekarang sudah sangat banyak obat hewan dan ternak yang tersedia di pasaran.
Kesalahan pemberian dapat berakibat fatal pada ternak yang akan kita obati. Semoga menjadi pelajaran dan ilmu yang baru bagi sobat untuk mengenali macam-macam penyakit menular pada sapi.
Semoga Bermanfaat..