Komposisi tanah beraneka ragam, mengakibatkan tanah memiliki sifat fisika,sifat kimia, dan sifat biologi yang beragam.
Mari kita pelajari bagaimana sifat-sifat tersebut, agar kamu mampu mengidentifikasikan ciri-ciri tanah.
a. Sifat Fisika Tanah
1. Tekstur Tanah
Apabila kamu berada di tepi pantai dan mengamati tanah di daerah pantai, apa yang kamu rasakan dengan tanah di daerah tersebut?
Apakah terasa kasar?
Ya, karena tanah di pantai merupakan tanah pasir.
Mengapa disebut tanah pasir?
Karena pada tanah tersebut terdapat kandungan partikel tanah berukuran 0,05–2 milimeter.
Pernahkah kita bertanya-tanya mengapa tanah dikatakan tanah lempung?
Penamaan tanah pasir ataupun tanah lempung itu berdasarkan sifat tekstur tanah.
Tanah dikatakan bertekstur lempung apabila kandungan lempung lebih banyak.
Apabila kandungan partikel lempung, pasir, dan debu seimbang, tanah tersebut disebut Tanah Geluh
Jadi, apakah yang dimaksud dengan Tekstur Tanah?
Untuk menentukan jenis tekstur tanah dapat dilakukan dengan uji langsung maupun uji laboratorium.
Uji langsung dilakukan dengan meremas (memilin-milin) sampel tanah dalam keadaan basah, sedang uji laboratorium dimaksudkan untuk memperoleh nilai persentase tekstur.
2. Struktur Tanah
Struktur Tanah merupakan cara pengikatan butir-butir tanah yang satu terhadap yang lain.
Jika kamu pernah melihat tanah yang digali dengan kedalaman lebih dari satu meter atau jika kita perhatikan pada dinding lereng yang tidak tertutup vegetasi, akan tampak perbedaan gumpalan-gumpalan tanah.
Lapisan pada kedalaman kurang dari 30 cm mempunyai struktur granular yang berarti tanah mempunyai kumpulan butiran tanah yang bersifat tunggal.
Pada lahan rawa atau gurun, struktur tanah kurang atau tidak terbentuk, karena butiran tanah bersifat tunggal atau tidak terikat satu sama lain.
Berbagai jenis struktur tanah antara lain berupa gumpalan atau remah.
Struktur tanah pada berbagai lapisan tanah bisa berbeda.
Kegiatan-kegiatan petani berupa pembajakan, pemupukan, dan pengolahan tanah dapat mengubah struktur tanah asli.
3. Konsistensi Tanah
Konsistensi tanah merupakan sifat fisik tanah yang menyatakan besar kecilnya gaya kohesi dan adhesi dalam berbagai kelembapan.
Konsistensi tanah dapat kita ketahui dengan mencoba memecah tanah tersebut, apabila sulit dipecah berarti bahwa tanah mempunyai konsistensi yang kuat.
Apa yang kita lakukan untuk memudahkan pemecahan tanah tersebut?
Cobalah untuk menyiramkan air ke tanah tersebut, apakah konsistensi tanah berubah?
Tentunya kini kita bisa mengidentifikasikan sifat konsistensi tanah.
4. Lengas Tanah
Pada musim kemarau, musim memanen palawija antara lain bawang, kacang, ketela, dan sebagainya.
Ladang yang kelihatannya kering itu ternyata ada gumpal tanah yang melekat pada buah kacang atau bawang dan tanah masih lembap.
Kelembapan inilah yang disebut Lengas Tanah.
5. Udara Tanah
Petani yang menanam palawija, bila turun hujan lebat atau tertimpa bencana banjir tanamannya mati lemas, karena tanaman tersebut kekurangan udara tanah.
Hal ini terjadi karena seluruh pori-pori berisilengas tanah. Udara terdesak keluar sehingga akar tanaman kekurangan O2, kecuali tumbuh-tumbuhan air seperti padi sawah, kangkung, dan tumbuh-tumbuhan bakau yang mempunyai akar napas.
6. Warna Tanah
Kalau kita melihat dan mengamati warna tanah ada bermacam-macam, ada tanah di ladang atau sawah yang berwarna cokelat, merah, dan kuning.
Warna tanah pada pegunungan vulkanik berbeda dengan warna tanah pada pegunungan kapur.
Amatilah warna tanah di sekitar kita.
Bagaimana menentukan warna tanah?
7. Suhu Tanah
Bila kita pergi ke ladang atau ke sawah pada pagi hari terasa lebih dingin dibanding pada siang hari, bila menginjak tanah pasir pada siang hari terasa lebih panas dibanding tanah lempung.
Ini semua karena tanah mempunyai suhu atau temperatur tanah.
8. Permeabilitas Tanah
Merupakan kecepatan air merembes ke dalam tanah melalui pori-pori baik ke arah horizontal maupun vertikal.
Cepat lambatnya perembesan air sangat ditentukan oleh tekstur tanah.
9. Porositas
Tanah dikatakan bersifat poros apabila mudah atau cepat meresapkan air.
Berarti tanah tersebut mempunyai pori-pori besar yang dominan, misalnya tanah pasir.
Dengan demikian, porositas merupakan persentase volume pori yang ada di dalam tanah dibanding volume massa tanah.
10. Drainase Tanah
Drainase Tanah merupakan kemampuan tanah mengalirkan dan mengatuskan kelebihan air, baik air tanah dalam maupun pada air permukaan.
Pada tanah dengan drainase yang buruk, air akan cenderung menggenang.
Penanganan sifat drainase yang buruk sering dilakukan dengan membangun selokanselokan.
b. Sifat Kimia Tanah
Tanah sebagai bagian dari tubuh alam mempunyai komposisi kimia berbeda-beda.
Tanah terdiri atas berbagai macam unsur kimia.
Penentu sifat kimia tanah antara lain kandungan bahan organik, unsur hara, dan pH tanah.
Tanah yang kita lihat adalah suatu campuran dari material-material batuan yang telah lapuk (sebagai bahan anorganik), material organik, bentuk-bentuk kehidupan (jasad hidup tanah), udara, dan air.
Bahan organik tanah terdiri atas sisa-sisa tanaman serta hewan dalam tanah, termasuk juga kotoran dan lendir-lendir serangga, cacing, serta binatang besar lainnya.
Kandungan bahan organik dalam tanah mempengaruhi karakteristik tanah.
Pada tanah dengan kandungan bahan organik yang tinggi akan memberikan efek warna tanah cokelat hingga hitam.
Sehingga sifat kimia tanah berupa kandungan bahan organik dapat dikenali dari warnanya.
Selain itu, pengenalan ada tidaknya bahan organik secara kualitatif dapat dilakukan dengan cara menetesi contoh tanah dengan hydrogen peroxyde (H2O2) 10%.
Jika tanah mengandung bahan organik, maka setelah ditetesi H2O2 akan tampak adanya percikan atau gelembung-gelembung.
Sekarang coba amati tanah di lingkungan kita..
Apakah tanah tersebut mengandung bahan organik?
Sifat kimia tanah yang lain, yaitu berupa derajat keasaman atau pH tanah.
pH tanah dikatakan normal antara 6,5 sampai dengan 7,5.
Pada keadaan ini, semua unsur hara pada larutan tanah dalam keadaan tersedia, seperti ketersediaan nitrogen serta unsur hara lainnya.
c. Sifat Biologi Tanah
Tanah sebagai tempat tumbuh tanaman dan tempat hidup organisme di dalamnya menyediakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman dan organisme lainnya.
Di dalam tanah terjadi proses-proses yang menghasilkan sifat biologi tanah.
Misalnya, adanya cacing tanah akan meningkatkan unsur nitrogen, fosfor, kalium, serta kalsium dalam tanah sehingga dapat meningkatkan kesuburan tanah.
Peranan cacing tanah yang lain berupa lubang yang ditinggalkan di tanah akan meningkatkan drainase tanah, hal ini penting dalam perkembangan tanah.
Cacing-cacing mengangkut tanah, mencampur, serta menggumpalkan sejumlah bahan organik yang belum terombak seperti daun dan rumput yang digunakan sebagai makanan.
Selain itu, secara tegas cacing dengan kotoran dan lendir-lendirnya mampu mengikat partikel-partikel tanah menjadi gumpalan tanah yang stabil terutama pada tanah asli.
Pengertian Sifat Kimia Tanah
Komponen kimia tanah berperan terbesar dalam menentukan sifat dan ciri tanah umumnya dan kesuburan tanah pada khususnya.
Bahan aktif dari tanah yang berperan dalam menjerap dan mempertukarkan ion adalah bahan yang berada dalam bentuk koloidal, yaitu :
Liat - Bahan Organik
Kedua bahan koloidal ini berperan langsung atau tidak langsung dalam mengatur dan menyediakan hara bagi tanaman.
Dua bahan penting yang diabsorbsi tanaman dan dipindahkan dari tanah adalah air dan unsur hara.
Tanaman dapat mengalami defisiensi unsur essensial, bila :
1. Unsur tidak terdapat di dalam tanah
2. Terdapat dalam kuantitas yang besar dalam tanah, tetapi sangat sedikit terlarut atau tersedia untuk menopang kebutuhan tanaman.
CIRI TANAH POTENSIALTINGKAT KESUBURAN TINGGI
Tanah yang subur adalah tanah yang banyak mengandung mineral untuk kebutuhan hidup tanaman.
Hal ini sangat bergantung pada jenis tanaman yang diusahakan, seperti :
- Tanaman biji-bijian membutuhkan mineral fosfor (P)
- Tanaman sayuran membutuhkan zat lemas (N)
- Tanaman umbi-umbian membutuhkan mineral alkali (Na, K)
Jadi agar lahan dapat berproduksi secara optimal, harus disesuaikan antara jenis mineral yang dikandung tanah dengan jenis tanaman yang akan diusahakan.
Hal ini penting juga untuk menyesuaikan jenis pupuk yang akan dipakai pada tanaman tertentu.
Tanah yang kaya akan humus biasanya mempunyai tingkat kesuburan yang baik.
Tanah humus adalah tanah yang telah bercampur dengan daun dan ranting pohon yang telah membusuk.
Tanah humus dapat dijumpai di daerah yang tumbuhannya lebat.
MEMILIKI SIFAT FISIS YANG BAIK
Tanah yang memiliki sifat fisis baik adalah tanah yang daya serap air dan sirkulasi udara di dalam tanahnya cukup baik.
Sifat ini ditunjukkan oleh tekstur dan struktur tanahnya.
Partikel utama pembentuk tanah adalah:
Pasir (diameter 0,053 - 2 mm)
Lanau atau debu (diameter 0,002 - 0,0053 mm)
Lempung atau tanah liat (diameter < 0,002 mm)
Tekstur tanah adalah sifat fisis tanah yang berkaitan dengan ukuran partikel pembentuk tanah.
Tekstur tanah ini berpengaruh terhadap daya serap dan tampung air.
Tanah dikatakan bertekstur halus apabila sebagian besar partikel utamanya adalah lempung, dan bertekstur kasar apabila sebagian besar partikel utamanya adalah pasir.
Tanah bertekstur halus mudah menampung air tetapi daya serapnya kecil, demikian pula sebaliknya.
Tekstur tanah yang ideal untuk pertanian adalah jenis tanah yang geluh, yaitu tanah yang lekat.
Tekstur Tanah Geluh terdiri dari :
Tanah Lanau
20% Lempung,
30 - 50% Lanau
30 - 50% pasir
Tanah Lanau Berpasir
20 - 50% Lanau/Lempung
50 - 80% pasir
Struktur Tanah adalah sifat fisis tanah yang dikaitkan dengan cara partikel-partikel tanah berkelompok.
Struktur tanah ini berpengaruh terhadap pengaliran air (permeabilitas) dan sirkulasi udara di dalam tanah.
Semoga Bermanfaat..
No comments:
Post a Comment