Penerapan Teknologi Padi Salibu (salin ibu), diawali dengan Tanam Pindah (padi dilakukan pembibitan lalu dipindah ke lahan sawah) dengan aplikasi jarak tanam menggunakan cara LEGOWO 2:1.
Pemeliharaan padi, Pemupukan dan pengendalian Hama Penyakit dilaksanakan sebagaimana biasa sampai saat panen.
Perbedaannya.
- Pada Saat panen dilakukan 10 hari lebih cepat dan tanah di airi sebelum panen, lalu saat panen
airnya dibuang.
airnya dibuang.
- Panen dilakukan dengan potong Tengah.
- 7 hari setelah panen tunggul jerami dipotong dengan menggunakan mesin rumput sehingga
menyisakan tinggi tunggul padi sekitar 2 – 3 jari.
menyisakan tinggi tunggul padi sekitar 2 – 3 jari.
- Setelah itu sawah diairi namun tidak merendam.
- Kondisi kering-kering berair ini dibiarkan sampai 12 Hari, pada saat itu anakan sudah mulai
tumbuh, lalu dilakukan penyiangan, dan penyisipan yang diambil dari rumpun padi yang tumbuh
lebih banyak.
- Penyisipan ini dilakukan sampai umur 20 – 25 hari.
- Perlakuan selanjutnya setelah tanaman berumur 20 – 25 hari sama dengan teknologi Budidaya Padi yang biasa dilakukan.
- Perlakuan selanjutnya setelah tanaman berumur 20 – 25 hari sama dengan teknologi Budidaya Padi yang biasa dilakukan.
- Selanjutnya dilakukan pemupukan pada umur 25 hari dengan Urea, TSP dan Pupuk Kompos.
- Dan pemupukan kedua dilaksanakan pada umur 35 – 40 hari dengan pupuk yang sama.
- Hal serupa dilakukan pula pada saat panen berikutnya, demikian seterusnya.
Atau mengikuti saran dr aturan Pak Tiwi, hal serupa dilakukan pada panen berikutnya dan seterusnya..
Pengaplikasian Bioboost di panen ke-2 dan ke-3: 3-5 hr stlh pemupukan kimia.
Semoga bermanfaat....
Semoga bermanfaat....
No comments:
Post a Comment